Home » Berita » Bulog Percepat Penyerapan Gabah Petani di Indramayu, Pastikan Harga Stabil Rp6.500/Kg

Bulog Percepat Penyerapan Gabah Petani di Indramayu, Pastikan Harga Stabil Rp6.500/Kg

INDRAMAYU, Kreatornews.com – Menyambut musim panen raya yang akan berlangsung dalam beberapa pekan mendatang, Perum Bulog mengambil langkah cepat untuk mempercepat penyerapan gabah petani di wilayah Kabupaten Indramayu dan sekitarnya. Upaya ini bertujuan untuk menjaga kestabilan harga gabah agar tetap sesuai ketentuan pemerintah, yaitu Rp6.500 per kilogram.

Kepala Kantor Wilayah Bulog Jawa Barat, Muhamad Alexander, mengungkapkan bahwa Bulog telah menyiapkan sejumlah fasilitas seperti gudang dan armada logistik guna memperlancar proses penyerapan gabah langsung dari petani.

“Kami berkomitmen menjaga agar gabah petani terserap optimal dengan harga yang menguntungkan, sekaligus memastikan stok pangan nasional tetap aman,” ujar Alexander saat meninjau kegiatan penyerapan di Indramayu, Kamis (10/4/2025).

Hingga saat ini, Bulog mencatat penyerapan gabah di Jawa Barat telah mencapai 135 ribu ton, sementara khusus di Kabupaten Indramayu baru 51 ribu ton. Angka ini masih jauh dari target penyerapan yang mencapai 837 ribu ton, sehingga percepatan menjadi langkah krusial.

Alexander juga menegaskan bahwa jika ditemukan harga gabah di bawah Rp6.500 per kilogram di lapangan, maka pihak Bulog siap untuk menjemput gabah langsung dari petani agar tidak jatuh ke tangan tengkulak dengan harga yang tidak menguntungkan.

Bupati Indramayu Apresiasi Program Jemput Gabah

Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menyambut positif kebijakan proaktif yang dilakukan Bulog. Ia menyebut, program ini memberikan kepastian harga bagi petani sekaligus menjadi langkah proteksi dari permainan harga pasar.

“Pemerintah daerah siap mendukung penuh. Program jemput gabah ini sangat luar biasa sebagai bentuk perlindungan bagi petani. Kita ingin mereka mendapatkan harga jual yang layak,” ujar Lucky.

Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya sinergi antara Pemkab, Bulog, dan TNI, dalam memastikan gabah petani tidak dijual murah ke tengkulak. Pemerintah daerah bahkan telah menyiapkan posko penyerapan gabah di tiap desa sebagai bentuk keseriusan dalam mendukung stabilitas harga.

“Kami ingin harganya bisa di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Namun jika di bawah, maka gabah tersebut akan langsung dibeli oleh Bulog,” tambahnya.

Menjaga Kesejahteraan Petani dan Ketahanan Pangan

Langkah strategis ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyeimbangkan antara produksi pangan dan kesejahteraan petani. Musim panen raya tidak hanya menjadi momen peningkatan produksi, tetapi juga momentum untuk menguatkan posisi petani dalam rantai pasok nasional.

Dengan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, diharapkan harga gabah tetap stabil, petani mendapatkan keuntungan yang layak, dan ketahanan pangan nasional tetap terjaga. (KN**)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *