KOTA CIREBON – Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara resmi menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2025–2029 dan Penyusunan RKPD Tahun 2026 di Gedung Negara Bale Jaya Dewata, Rabu (7/5/2025). Kegiatan strategis ini dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai bagian dari langkah awal penyusunan arah kebijakan pembangunan lima tahun ke depan.
Dengan mengusung tema “Menyongsong Jawa Barat Istimewa: Percepatan Transformasi Layanan Dasar”, Musrenbang kali ini menegaskan komitmen Pemprov Jabar untuk mempercepat pemerataan pembangunan, khususnya dalam bidang layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, di seluruh wilayah—baik kota maupun desa.
“Musrenbang ini bukan hanya agenda rutin, tetapi merupakan momentum penting untuk menyatukan gagasan, komitmen, dan sinergi dari seluruh pihak demi mewujudkan Jawa Barat yang lebih istimewa,” tegas Gubernur Dedi Mulyadi dalam sambutannya.
Pembangunan Berbasis Filosofi Gerbang Pancaniti
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dilakukan dengan pendekatan filosofis Gerbang Pancaniti, yang meliputi lima tahapan:
-
Niti Harti (menggali makna),
-
Niti Surti (memahami realitas),
-
Niti Bukti (mengevaluasi capaian),
-
Niti Bakti (mengimplementasikan program), dan
-
Niti Sajati (mewujudkan kesejatian pembangunan).
Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan keterpaduan antara pembangunan nasional dan daerah serta menjawab kebutuhan nyata masyarakat di lapangan.
Sinergi Pusat-Daerah Jadi Kunci
Dalam forum tersebut, Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, turut menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi. Ia menyoroti sejumlah program strategis provinsi yang telah dilaksanakan di Indramayu, yang membutuhkan dukungan lintas sektor agar manfaatnya dirasakan secara optimal oleh masyarakat.
“Sinergi ini sangat penting agar seluruh program tidak hanya selesai secara administratif, tetapi juga menyentuh langsung kebutuhan rakyat,” ujarnya.
Jabar Istimewa untuk Semua
Musrenbang Jabar 2025–2029 menjadi tonggak awal untuk memperkuat konektivitas pembangunan antarwilayah serta mempercepat layanan dasar yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa visi besar “Jawa Barat Istimewa: Lembur Diurus, Kota Ditata” bukan sekadar slogan, melainkan semangat baru untuk menciptakan Provinsi Jawa Barat yang gemah ripah repeh rapih—sejahtera, tertata, dan harmonis bagi seluruh lapisan masyarakat. (KN**)
Comment