Teknik Pemantauan dan Pengukuran Paparan Radioaktif
Oleh: Dede Farhan Aulawi
Paparan radioaktif merupakan salah satu risiko utama yang harus dikendalikan secara ketat dalam berbagai bidang industri, terutama di sektor migas, kesehatan, nuklir, dan penelitian. Pengawasan yang efektif terhadap tingkat radiasi sangat penting untuk menjamin keselamatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan. Oleh karena itu, pemantauan dan pengukuran paparan radioaktif menjadi bagian integral dari sistem keselamatan radiasi.
Tujuan utama pemantauan radiasi adalah untuk mendeteksi, mengukur, dan mengevaluasi tingkat paparan radiasi agar tetap berada di bawah batas yang diizinkan oleh regulasi keselamatan. Selain itu, pemantauan juga berfungsi sebagai langkah pencegahan terhadap potensi kebocoran atau kontaminasi bahan radioaktif, serta memberikan data yang akurat dalam penyusunan kebijakan keselamatan kerja.
Teknik pemantauan radiasi dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan objek yang dipantau:
-
Pemantauan individu (personal monitoring) dilakukan untuk mengukur dosis radiasi yang diterima oleh setiap pekerja menggunakan alat seperti dosimeter termoluminesen (TLD), film badge, atau electronic personal dosimeter (EPD).
-
Pemantauan area (area monitoring) bertujuan mengetahui tingkat radiasi di lingkungan kerja menggunakan survey meter atau radiation detector.
-
Pemantauan lingkungan (environmental monitoring) dilakukan di sekitar fasilitas yang menggunakan bahan radioaktif untuk memastikan tidak ada pencemaran ke udara, tanah, atau air.
Pengukuran paparan radioaktif menggunakan berbagai alat yang disesuaikan dengan jenis radiasi:
-
Geiger-Müller Counter (GM Counter) digunakan untuk mendeteksi radiasi beta dan gamma dengan cepat.
-
Ionization Chamber digunakan untuk pengukuran dosis radiasi gamma secara akurat dalam jangka waktu lama.
-
Scintillation Detector memanfaatkan bahan yang memancarkan cahaya saat terkena radiasi, efektif untuk deteksi gamma dan neutron.
-
TLD (Thermoluminescent Dosimeter) menyimpan energi radiasi dan melepaskannya sebagai cahaya saat dipanaskan, sehingga dapat dihitung dosis kumulatifnya.
Selain itu, teknik pemantauan modern menggunakan sistem real-time monitoring yang terhubung dengan jaringan digital untuk memantau dosis radiasi secara langsung dan memberikan peringatan dini jika terjadi peningkatan paparan.
Pemantauan dilakukan secara periodik sesuai standar Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Pekerja di area radiasi tinggi wajib memakai dosimeter individu setiap waktu kerja. Data hasil pengukuran kemudian dianalisis untuk menentukan apakah dosis masih di bawah batas dosis tahunan yang diizinkan, yaitu 20 mSv per tahun bagi pekerja radiasi.
Hasil pemantauan harus dievaluasi secara berkala. Jika ditemukan peningkatan tingkat radiasi yang tidak wajar, maka dilakukan penyelidikan sumber paparan, isolasi area terpapar, dan dekontaminasi bila diperlukan. Evaluasi ini juga digunakan untuk memperbaiki sistem proteksi radiasi, meningkatkan ventilasi, atau memperbarui prosedur kerja.
Jadi, pemantauan dan pengukuran paparan radioaktif merupakan bagian vital dari sistem keselamatan radiasi di berbagai industri. Dengan penerapan teknik yang tepat dan pemanfaatan alat ukur modern, potensi risiko terhadap manusia dan lingkungan dapat diminimalkan. Kesadaran dan kedisiplinan pekerja dalam menggunakan alat pemantau pribadi serta kepatuhan terhadap regulasi menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dari bahaya radiasi.

Comment