Home » Berita » Teknik Audit Kelayakan Pakai Suatu Bangunan

Teknik Audit Kelayakan Pakai Suatu Bangunan

Teknik Audit Kelayakan Pakai Suatu Bangunan
Oleh: Dede Farhan Aulawi

Audit kelayakan pakai bangunan adalah proses evaluasi menyeluruh terhadap kondisi fisik, fungsional, dan administratif suatu bangunan untuk memastikan apakah masih layak digunakan sesuai tujuan peruntukannya. Audit ini penting terutama untuk keselamatan penghuni, efisiensi operasional, dan pemenuhan standar serta peraturan yang berlaku. Pelaksanaannya membutuhkan pendekatan multidisipliner, melibatkan aspek teknik sipil, arsitektur, lingkungan, serta aspek hukum dan administratif.

Tujuan utama audit kelayakan pakai adalah menilai kondisi eksisting bangunan dan memberikan rekomendasi apakah bangunan dapat terus digunakan, perlu diperbaiki, atau harus dibongkar. Manfaat audit meliputi:

Audit kelayakan pakai biasanya mencakup:

Struktur dan Konstruksi:

Arsitektur:

  • Fungsi ruang, ventilasi, pencahayaan, dan kenyamanan pengguna.

  • Aksesibilitas dan sirkulasi dalam bangunan.

Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing (MEP):

Dede Farhan Aulawi Jelaskan Pentingnya Budaya K3 pada Pekerjaan di Ketinggian

  • Sistem kelistrikan, pemipaan, drainase, dan sistem HVAC.

  • Keandalan dan efisiensi sistem tersebut.

Keselamatan dan Keamanan:

  • Ketersediaan sistem proteksi kebakaran.

  • Jalur evakuasi dan tanggap darurat.

Legalitas dan Perizinan:

  • Kesesuaian dengan IMB (Izin Mendirikan Bangunan), SLF (Sertifikat Laik Fungsi), dan regulasi lokal lainnya.

Teknik Audit yang Digunakan:

  • Inspeksi Visual: Metode awal untuk mendeteksi gejala kerusakan melalui pengamatan langsung oleh tenaga ahli.

  • Pengujian Non-Destruktif (NDT): Mengukur kekuatan material tanpa merusak struktur, misal hammer test, ultrasonic pulse velocity, dan rebound hammer.

  • Pengujian Destruktif: Dilakukan pada kasus tertentu untuk memperoleh data laboratorium yang lebih akurat, seperti pengambilan sampel beton atau baja.

  • Simulasi dan Analisis Struktural: Menggunakan perangkat lunak teknik untuk mensimulasikan perilaku struktur berdasarkan data aktual, mengidentifikasi potensi keruntuhan atau deformasi berlebihan.

  • Audit Dokumen: Pemeriksaan gambar rencana, sertifikat, dokumen perizinan, dan catatan pemeliharaan bangunan.

Hasil dan Rekomendasi:
Laporan audit teknis memuat:

  • Ringkasan kondisi bangunan saat ini.

  • Temuan kerusakan dan penyebabnya.

  • Tingkat kelayakan pakai (layak, layak dengan perbaikan, atau tidak layak).

  • Rekomendasi teknis (perbaikan struktural, peremajaan sistem MEP, dll.).

  • Estimasi biaya rehabilitasi atau penggantian.

Audit kelayakan pakai bangunan bukan sekadar prosedur teknis, tetapi juga menyangkut keselamatan publik, efisiensi penggunaan aset, dan kepatuhan regulasi. Dengan penerapan teknik audit yang tepat, pemilik bangunan dapat mengambil keputusan bijak terkait kelanjutan fungsi bangunan. Terlebih di era urbanisasi dan pertumbuhan kota yang pesat, keberadaan bangunan yang aman dan layak pakai menjadi prasyarat penting bagi pembangunan berkelanjutan.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
× Advertisement
× Advertisement