Semarang, Kreatornews.com — Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan keprihatinannya atas maraknya kasus gangster yang melibatkan anak-anak di bawah umur. Dalam acara Halal Bihalal dan Harlah ke-79 Muslimat NU Kota Semarang, Sabtu (17/5), ia menekankan pentingnya pembinaan berbasis karakter bagi generasi muda.
“Kenakalan remaja ini masih timbul-tenggelam, kumat-kumatan. Dan yang sekarang muncul ini, banyak anak di bawah usia yang hanya ikut-ikutan,” ujar Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin.
Pendidikan Karakter Jadi Solusi
Sebagai solusi jangka panjang, Gus Yasin mengusulkan pendekatan berbasis pendidikan karakter. Ia menyebut bahwa jika pendekatan kreatif tak lagi efektif, anak-anak tersebut dapat difasilitasi untuk belajar di pesantren atau boarding school.
“Bukan sekadar untuk disiplin, tapi juga agar mereka paham nilai-nilai keagamaan, apapun agamanya,” jelasnya.
Program Kecamatan Berdaya untuk Anak Zilenial
Pemprov Jawa Tengah saat ini menjalankan program Kecamatan Berdaya, yang menurut Gus Yasin tidak hanya menyasar perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas, tetapi juga generasi muda, termasuk kalangan zilenial.
“Kenapa mereka tidak kita arahkan ke kegiatan yang lebih kreatif dan positif saja,” imbuhnya.
Program tersebut membuka ruang bagi penguatan karakter melalui aktivitas komunitas, seni, dan kegiatan sosial produktif lainnya.
Kolaborasi dengan Organisasi Masyarakat
Wagub juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama dengan organisasi kemasyarakatan berbasis agama seperti Muslimat NU, Aisyiyah, Fatayat NU, IPNU, dan IPPNU.
“Kami rangkul semua elemen, semua kami beri ruang. Ini soal menjaga ketahanan sosial kita bersama,” ujarnya.
Dengan memperkuat peran komunitas dan lembaga pendidikan berbasis karakter, Taj Yasin berharap anak-anak muda tidak lagi terjerumus pada kenakalan remaja, khususnya aksi-aksi kekerasan yang marak belakangan ini. (KN**)
Comment