Peran Strategis Indonesia dalam Kancah Diplomasi Internasional
Oleh : Dede Farhan Aulawi
Sebagai bagian dari entitas masyarakat internasional, sejarah telah mencatat perjalanan penting dari peran Indonesia yang terus mewarnai perkembangan peradaban yang sangat dinamis. Inilah peran penting diplomasi internasional yang sering diperankan sebagai bagian dari tanggung jawab dan tugas moral untuk membangun tatanan dunia yang damai dan penuh peradaban.
Diplomasi internasional adalah praktik penggunaan dialog, negosiasi, dan cara non-kekerasan lainnya untuk mencapai tujuan nasional, menjaga perdamaian, dan menyelesaikan konflik antarnegara atau entitas internasional. Ini adalah alat esensial dalam hubungan internasional yang melibatkan berbagai jenis, seperti diplomasi publik, diplomasi ekonomi, dan diplomasi budaya, yang bertujuan untuk memajukan kepentingan negara di kancah global.
Peran strategis Indonesia dalam diplomasi internasional sangat signifikan karena didukung oleh berbagai faktor seperti letak geografis, jumlah penduduk, kekuatan ekonomi, serta posisi politik yang moderat. Beberapa aspek utama dari peran strategis Indonesia tersebut adalah :
Pertama, Pemimpin di Kawasan Asia Tenggara. Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN (Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara) dari segi wilayah, populasi, dan ekonomi. Peran strategis Indonesia di ASEAN meliputi :
– Inisiator dan penengah konflik antar negara anggota.
– Pendorong integrasi regional, seperti dalam pembentukan ASEAN Community.
– Tuan rumah dan ketua ASEAN Summit, termasuk dalam penyusunan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang mendorong kerja sama di kawasan Indo-Pasifik.
Kedua, Aktif dalam Forum Global. Indonesia dikenal sebagai negara yang aktif dalam berbagai forum internasional, seperti :
– G20 : Sebagai satu-satunya perwakilan dari Asia Tenggara, Indonesia memainkan peran penting dalam diskusi ekonomi global.
– PBB : Indonesia adalah kontributor besar dalam misi perdamaian PBB (peacekeeping), dan pernah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
– Gerakan Non-Blok (GNB) : Sejak era Soekarno, Indonesia aktif dalam memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang.
– OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) : Indonesia sering menjadi juru bicara untuk isu-isu dunia Islam yang moderat.
Ketiga, Diplomasi Perdamaian. Diplomasi Indonesia dikenal dengan prinsip “bebas aktif”, artinya tidak berpihak pada blok manapun tetapi aktif menciptakan perdamaian dan kerja sama internasional. Indonesia sering menjadi mediator konflik internasional, seperti :
– Konflik di Kamboja (1980-an)
– Perdamaian di Mindanao, Filipina Selatan
– Upaya mediasi antara Rusia dan Ukraina dalam forum G20 (2022)
Keempat, Isu Global : Lingkungan, HAM, dan Ekonomi. Indonesia juga berperan dalam :
– Perubahan iklim : Sebagai negara dengan hutan tropis terbesar ketiga di dunia, Indonesia menjadi kunci dalam isu dekarbonisasi dan mitigasi perubahan iklim.
– Perdagangan internasional : Melalui perjanjian dagang bilateral dan multilateral.
– Perlindungan HAM : Meskipun masih menghadapi tantangan domestik, Indonesia aktif dalam forum HAM internasional.
Kelima, Kekuatan Maritim dan Geo-strategis. Letak Indonesia yang strategis di jalur perdagangan dunia seperti Selat Malaka menjadikannya penting dalam Keamanan maritim internasional, Kerja sama Indo-Pasifik, Diplomasi energi dan logistik global.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa peran strategis Indonesia dalam diplomasi internasional adalah sebagai Pemimpin regional, Mediator global, Kontributor dalam isu global, dan Pendorong kerja sama Selatan-Selatan. Semua ini menjadikan Indonesia sebagai aktor penting yang tidak hanya mengutamakan kepentingan nasional, tetapi juga keseimbangan dan perdamaian dunia.
Comment