Home » Berita » Parade Militer Beijing, AS Waspadai Ambisi Global China

Parade Militer Beijing, AS Waspadai Ambisi Global China

Bandung – kreatornews.com | Sebanyak 24 pemimpin negara hadir dalam parade militer besar-besaran di Beijing pada Rabu (3/9/2025). Acara ini menjadi panggung bagi Presiden China Xi Jinping untuk menunjukkan pengaruh global Beijing sekaligus menegaskan posisinya sebagai kekuatan penyeimbang Amerika Serikat (AS).

Salah satu sorotan utama adalah kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang duduk berdampingan dengan Xi. Kehadiran keduanya memperkuat sinyal terbentuknya poros baru aliansi non-Barat. Presiden RI Prabowo Subianto juga turut hadir, menempati barisan depan sejajar dengan para pemimpin dunia, tepat di samping Putin.

Pandangan dari Perspektif AS

Menurut pemerhati pertahanan dan keamanan, Dede Farhan Aulawi, parade ini dari sudut pandang AS bisa dibaca melalui empat variabel strategis:

  1. Indikator Modernisasi dan Ambisi Militer
    Parade dijadikan barometer untuk mengukur kemajuan PLA, termasuk pameran rudal hipersonik DF-17, drone tempur, hingga sistem anti-satelit. Modernisasi ini dipandang sebagai upaya mengurangi dominasi militer AS di Indo-Pasifik.

  2. Pesan Politik dan Propaganda
    Bagi AS, parade bukan sekadar pertunjukan militer, melainkan propaganda untuk memperkuat legitimasi Partai Komunis China dan menumbuhkan nasionalisme. Di level global, ini adalah sinyal bahwa Beijing ingin dipandang sebagai kekuatan besar.

  3. Ancaman Stabilitas Regional
    AS mengaitkan parade dengan meningkatnya ketegangan di Taiwan, Laut China Selatan, serta tekanan terhadap negara-negara Asia Tenggara dan Jepang. Hal ini memicu penguatan aliansi AS dengan sekutu seperti Jepang, Australia, India (Quad), dan Filipina.

  4. Kompetisi Teknologi dan Senjata Strategis
    AS menilai parade sebagai cara China memamerkan kesiapan teknologi militer, dari sistem A2/AD, rudal jarak jauh, hingga teknologi ruang angkasa. Sebagai respons, Washington meningkatkan anggaran pertahanan, latihan militer bersama sekutu, serta penempatan kekuatan strategis di kawasan Indo-Pasifik.

Kesimpulan

Menurut Dede, bagi AS parade militer China bukan sekadar perayaan nasional, melainkan pesan strategis yang mencerminkan ambisi global Beijing sekaligus potensi ancaman bagi kepentingan Washington dan sekutu-sekutunya.

“Tidak heran jika parade ini diamati dengan serius oleh Pentagon dan komunitas intelijen AS, karena merupakan cerminan dari kebangkitan militer China yang berpotensi mengubah tatanan dunia,” ujarnya.

Reporter: Redaksi | kreatornews.com

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
× Advertisement
× Advertisement