Home » Berita » Mengubah Nasib Anak Bangsa Lewat Piring Makan

Mengubah Nasib Anak Bangsa Lewat Piring Makan

Mengubah Nasib Anak Bangsa Lewat Piring Makan

Oleh : dr nishal Kaur Dhillon
Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI)

“Negara bisa mengubah nasib satu generasi anak Indonesia — cukup dengan memastikan apa yang ada di piring makan mereka.”

Stunting bukan sekadar isu medis. Ia adalah gambaran nyata ketimpangan sosial, absennya negara di dapur rakyat, dan tanda bahaya bagi masa depan bangsa. Saat ini, lebih dari 4,4 juta anak Indonesia mengalami stunting — tubuh pendek akibat kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.

Ini bukan hanya statistik. Ini wajah masa depan yang kehilangan potensi.

Meneropong Peta Politik Partai Golkar Jelang MUSDA Jawa Barat 2025

Namun, kondisi ini bukan akhir. Kita masih bisa mengubah arah. Solusinya terletak pada hal mendasar: piring makan anak-anak kita.

Badan Gizi Nasional (BGN): Langkah Strategis Selamatkan Generasi

Bayangkan jika Indonesia memiliki Badan Gizi Nasional (BGN) — lembaga lintas sektor yang mengatur:

BGN bukan sekadar badan teknokratik. Ia menjadi simpul penggerak lintas bidang: kesehatan, pendidikan, pertanian, hingga perlindungan sosial.

Melalui BGN:

Piring Makan sebagai Bentuk Keadilan Sosial

Anak-anak tidak bisa memilih di mana mereka lahir. Tapi negara bisa dan wajib menentukan apa yang ada di piring makan mereka.

Telur, ikan, kacang-kacangan, buah lokal, sayur hijau, dan daging — itu bukan kemewahan. Itu hak dasar. Itu bentuk paling nyata keadilan sosial.

Ini Lebih dari Sekadar Program Gizi

BGN bukan sekadar menyuplai makanan. Ia menyelamatkan masa depan.

Ini adalah investasi peradaban. Negara harus hadir di tempat paling mendasar: piring makan anak-anaknya.

Jika dilakukan dengan benar, kita bisa menghapus stunting dari sejarah Indonesia dalam satu generasi. Bukan mimpi. Ini rencana yang dimulai dari dapur rakyat, dari Sabang sampai Merauke.

Penutup

Indonesia tidak kekurangan sumber daya. Yang dibutuhkan hanyalah sistem yang bekerja — sistem yang mengutamakan anak-anak, yang berpihak pada keadilan pangan, dan yang percaya bahwa perubahan besar dimulai dari hal paling sederhana: isi piring makan anak-anak kita.

Saatnya negara hadir, bukan hanya di podium dan papan strategi — tapi di dapur keluarga, di meja makan rakyat.
Karena nasib bangsa ada di piring makan anak-anaknya.

Editor : Herman Geplak

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
× Advertisement
× Advertisement