Home » Berita » Makna dan Arah Transformasi Polri: Menjawab Tantangan Zaman dan Harapan Publik

Makna dan Arah Transformasi Polri: Menjawab Tantangan Zaman dan Harapan Publik

Wawancara Eksklusif bersama Assoc. Prof. Dr. Dhoni Martien, S.H., M.H.
(Penasehat Ahli Kapolri)

Jakarta — Di tengah perubahan zaman yang serba cepat, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus melakukan langkah-langkah besar menuju transformasi yang lebih modern, transparan, dan berkeadilan. Transformasi ini bukan sekadar slogan, melainkan arah strategis menuju institusi kepolisian yang mampu menjawab kebutuhan publik dan tantangan era digital.

Dalam wawancara khusus bersama Assoc. Prof. Dr. Dhoni Martien, S.H., M.H., beliau menegaskan bahwa transformasi Polri adalah proses berkelanjutan yang melibatkan perubahan sistem, kultur, dan mindset di seluruh jajaran.

“Transformasi Polri bukan hanya bicara tentang struktur organisasi atau perangkat digital. Ini menyangkut perubahan cara berpikir dan cara melayani. Polri harus menjadi institusi yang adaptif, transparan, dan dipercaya masyarakat,” ujar Dhoni Martien membuka percakapan.

Polri di Era Perubahan: Dari Reaktif ke Prediktif

Menurut Dhoni, transformasi Polri berakar pada semangat PRESISI — singkatan dari Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan. Melalui pendekatan ini, Polri diarahkan untuk bekerja lebih proaktif dan prediktif dalam menjaga keamanan, bukan sekadar reaktif setelah peristiwa terjadi.

Dede Farhan Aulawi Jelaskan Pentingnya Budaya K3 pada Pekerjaan di Ketinggian

“Dengan pendekatan prediktif, Polri belajar membaca tren sosial, potensi konflik, hingga dinamika digital. Itu semua bagian dari pelayanan publik modern — bukan sekadar menegakkan hukum, tapi juga mencegah masalah sebelum muncul,” jelasnya.

Transformasi ini juga menuntut peningkatan kapasitas SDM di semua lini, termasuk literasi digital, pemahaman hukum progresif, dan kepekaan sosial.

Digitalisasi dan Super APP POLRI: Bukti Nyata Layanan Modern

Salah satu wujud paling konkret dari transformasi Polri adalah peluncuran Super APP POLRI (Presisi Super App), platform digital terpadu yang mengintegrasikan berbagai layanan kepolisian dalam satu genggaman. Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat mengurus SIM, SKCK, pengaduan publik, hingga informasi lalu lintas secara mudah dan cepat.

Dhoni menyebut, digitalisasi layanan publik adalah lompatan besar untuk mendekatkan Polri kepada masyarakat.

“Dulu, masyarakat harus datang ke kantor polisi untuk urusan administrasi. Sekarang, cukup dengan satu aplikasi. Ini bukan hanya soal kemudahan, tapi juga bentuk transparansi dan efisiensi,” katanya.

Kombes Pol Dwi Sulistyawan, S.H., S.I.K., M.Si.: Wujud Nyata Transformasi Polri Menuju Era Digital dan Globalisasi.

Bagi masyarakat yang ingin mempelajari cara penggunaan aplikasi ini, Download Tutorialnya melalui tautan :
👉 Download Disini

Perubahan Budaya dan Mindset: Tantangan Terbesar

Transformasi Polri, menurut Dhoni, tidak bisa hanya mengandalkan teknologi. Faktor manusia tetap menjadi penentu utama keberhasilan.

“Teknologi hanya alat. Yang paling penting adalah perubahan perilaku dan budaya kerja di tubuh Polri. Setiap anggota harus menanamkan nilai pelayanan dan integritas,” tegasnya.

Ia mengakui, mengubah mindset aparat di seluruh level bukan pekerjaan mudah. Namun, dengan pelatihan berkelanjutan, peningkatan literasi digital, serta sistem pengawasan dan reward yang transparan, perubahan itu mulai terasa.

Keterbukaan dan Harapan Publik

Dalam pandangan Dhoni, masyarakat kini menuntut dua hal dari Polri: kecepatan dan keadilan. Keduanya hanya bisa diwujudkan jika Polri membuka diri terhadap kritik, masukan, dan evaluasi publik.

Dede Farhan Aulawi Jelaskan Makna Resolusi Jihad Dalam Semangat Kekinian

“Polri harus mampu mendengar, bukan hanya berbicara. Harapan publik adalah kompas yang menuntun arah transformasi. Karena tanpa kepercayaan masyarakat, transformasi tidak akan berarti apa-apa,” ujarnya dengan nada reflektif.

Transformasi Berkelanjutan untuk Indonesia Maju

Dhoni menutup wawancara dengan pesan bahwa transformasi Polri adalah bagian dari transformasi bangsa. Sebuah proses panjang yang tidak bisa instan, tetapi harus dijaga konsistensinya.

“Transformasi Polri adalah komitmen jangka panjang. Tujuannya sederhana tapi mendalam — agar masyarakat merasakan hadirnya Polri yang profesional, modern, dan berkeadilan. Ini adalah kontribusi Polri bagi Indonesia Maju,” pungkasnya. (**)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
× Advertisement
× Advertisement