Indramayu – Komitmen terhadap pemberdayaan petani lokal kembali ditunjukkan oleh H. Anwar Fathoni, tokoh inspiratif yang aktif di sektor pertanian. Dengan semangat kemandirian pangan dan inovasi lokal, Anwar Fathoni mengembangkan budidaya Talas Pratama, varietas unggul yang mulai diminati masyarakat dan memiliki potensi besar di pasar domestik maupun ekspor.
Talas Pratama dikenal memiliki daya tahan tinggi terhadap cuaca, serta nilai ekonomis yang lebih baik dibanding talas biasa. Melalui pendekatan edukatif, H. Anwar Fathoni membina kelompok tani di berbagai desa, memberikan pelatihan teknis, bantuan bibit unggul, serta pendampingan dari hulu ke hilir. Tak hanya berhenti di sisi budidaya, ia juga membangun jaringan distribusi agar talas hasil panen terserap maksimal oleh pasar.
“Potensi pertanian lokal kita luar biasa. Kita hanya butuh dorongan dan pendampingan agar para petani bisa lebih percaya diri dan mandiri,” ujar Anwar Fathoni saat ditemui di lahan demonstrasi Talas Pratama di Kecamatan Cikedung. Menurutnya, talas ini bisa menjadi komoditas andalan baru yang memperkuat ketahanan ekonomi desa.
Program pengembangan Talas Pratama ini juga melibatkan generasi muda tani, atau yang akrab disebut “petani milenial”. Dengan sentuhan teknologi dan manajemen modern, para petani muda didorong untuk menggunakan sistem irigasi tetes, pencatatan digital hasil panen, hingga pemasaran berbasis media sosial. Hal ini menjadikan program Talas Pratama sebagai kombinasi apik antara kearifan lokal dan inovasi era digital.
Tak hanya itu, Anwar Fathoni juga menginisiasi kerja sama dengan koperasi tani dan UMKM setempat untuk mengolah hasil talas menjadi berbagai produk turunan, seperti keripik, tepung talas, hingga pakan ternak. “Nilai tambah ini penting agar petani tidak hanya menjual bahan mentah, tapi juga bisa menikmati keuntungan dari produk olahan,” tambahnya.
Langkah Anwar Fathoni ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. Program Talas Pratama dianggap mampu menjadi percontohan pemberdayaan desa berbasis komoditas lokal, yang tak hanya meningkatkan pendapatan petani tetapi juga memperkuat ekonomi kerakyatan secara menyeluruh. (KN**)
Comment