INDRAMAYU – Aksi nyata kemanusiaan kembali ditunjukkan oleh Indramayu Volunteer dengan membangun enam unit hunian sementara (huntara) bagi korban bencana angin puting beliung yang melanda Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, pada 6 Maret 2025 lalu.
Hunian sementara ini diperuntukkan bagi warga terdampak yang rumahnya mengalami rusak berat hingga roboh. Berdasarkan hasil asesmen langsung di lapangan, tim Indramayu Volunteer mencatat terdapat enam rumah yang tak layak huni, memaksa para penghuninya tinggal tanpa tempat berlindung.
Koordinator Indramayu Volunteer, Trisula Baedi, menjelaskan bahwa pembangunan huntara menjadi kebutuhan mendesak karena para korban kehilangan tempat tinggal. “Rumah mereka benar-benar hancur. Di dalamnya ada anak-anak, lansia, dan anggota keluarga lainnya yang membutuhkan perlindungan,” ungkap Trisula.
Desain huntara dibuat secara modular dan bersifat sementara, menggunakan material yang terjangkau namun tahan cuaca seperti kayu, bambu, GRC, dan asbes.
Proses pembangunan dilakukan secara gotong royong oleh para relawan dan warga sekitar. Dari total enam unit, lima unit dibangun menggunakan donasi dari para relawan Indramayu Volunteer, sementara satu unit lainnya merupakan dukungan dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Indramayu.
Aksi ini mendapat apresiasi langsung dari Bupati Indramayu, Lucky Hakim, saat menyerahkan bantuan dari Baznas kepada warga terdampak. Ia menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada para relawan yang bergerak cepat membantu korban di tengah suasana Ramadan.
“Terima kasih kepada para relawan yang telah menunjukkan kepedulian luar biasa. Kehadiran huntara ini sangat berarti bagi warga yang sedang berjuang memulihkan kehidupan mereka,” ujar Lucky.
Sebagai informasi, Indramayu Volunteer merupakan aliansi dari berbagai organisasi dan individu relawan yang bergerak di bidang kemanusiaan dan penanggulangan bencana di Kabupaten Indramayu. Gerakan ini menjadi bukti bahwa solidaritas dan semangat gotong royong tetap hidup dan menjadi kekuatan utama dalam menghadapi musibah. (KN**)
Comment