Oleh : Dede Farhan Aulawi
Pangkalan Udara Bagram memiliki dua landasan pacu beton yang mampu digunakan untuk pesawat militer besar, termasuk Lockheed Martin C-5 Galaxy. Pangkalan udara ini juga memiliki setidaknya tiga hanggar besar, sebuah menara kontrol, sejumlah bangunan pendukung, dan berbagai area perumahan. Awalnya dibangun oleh Uni Soviet pada tahun 1950-an, kemudian menjadi pangkalan militer AS terbesar di Afghanistan. Pangkalan ini diperluas dan dimodernisasi oleh Amerika sehingga memiliki sebuah rumah sakit dengan 50 tempat tidur, tiga ruang operasi, dan sebuah klinik gigi modern.
Keinginan Amerika Serikat (AS) untuk kembali menguasai Pangkalan Udara Bagram (Bagram Air Base) di Afghanistan mencerminkan dinamika geopolitik dan strategis yang terus berubah di kawasan Asia Tengah dan Timur Tengah. Hal ini karena Bagram memiliki fungsi strategis, yaitu merupakan pangkalan terbesar dan paling canggih yang digunakan AS selama perang di Afghanistan. Digunakan untuk operasi militer, logistik, intelijen, dan serangan udara ke target di Afghanistan maupun wilayah sekitarnya.
AS meninggalkan Bagram pada Juli 2021 sebagai bagian dari penarikan pasukan dari Afghanistan, yang memuncak pada pengambilalihan negara oleh Taliban pada Agustus 2021.
Alasan Potensial AS Ingin Kembali Kuasai Bagram
-
Kebangkitan ISIS-K (Islamic State Khorasan Province) yang melakukan sejumlah serangan mematikan, termasuk terhadap Taliban dan kepentingan asing.
-
AS mungkin ingin basis operasi dekat untuk mengawasi dan, jika perlu, melakukan serangan terhadap kelompok ekstremis.
-
Pengawasan terhadap China, Iran, dan Rusia
-
Bagram sangat dekat dengan tiga kekuatan besar yang menjadi pesaing utama AS, yaitu China di timur, Iran di barat, dan Rusia di utara.
-
Bagram dapat digunakan sebagai pos intelijen dan logistik strategis dalam skenario ketegangan geopolitik.
Keterbatasan Alternatif
-
AS tidak memiliki lagi pangkalan di wilayah Asia Tengah sejak Uzbekistan dan Kirgizstan membatasi kerja sama militer.
-
Pakistan sulit diandalkan karena hubungan kompleks dan risiko politik domestik.
-
Dukungan Operasi Rahasia / Counterterrorism
-
Bagram bisa digunakan untuk operasi rahasia CIA atau pasukan khusus (Special Forces) untuk melawan jaringan teror atau menyelamatkan warga negara AS.
Tantangan untuk Menguasai Bagram Kembali
-
Taliban berkuasa sehingga mengontrol Bagram dan seluruh Afghanistan.
-
Mereka menentang kehadiran militer asing dan menganggapnya pelanggaran kedaulatan.
Konsekuensi Diplomatik dan Militer
-
Serangan langsung atau perebutan paksa bisa memicu perang baru.
-
Berdampak buruk terhadap hubungan AS dengan negara lain, seperti China dan Rusia.
-
Biaya Politik dan Keuangan
-
Masyarakat AS lelah dengan perang panjang (war fatigue).
-
Mengirim pasukan kembali ke Afghanistan bisa menjadi isu politik sensitif di dalam negeri.
Kemungkinan Skenario
Jika AS memang ingin kembali menggunakan Bagram, beberapa skenario realistis bisa meliputi:
-
Kerja Sama Diam-Diam dengan Taliban
Meski tampak tidak mungkin, kerja sama diam-diam dalam hal kontra-terorisme mungkin terjadi di bawah tekanan ancaman ISIS-K. -
Operasi Rahasia (Covert Ops)
AS bisa melakukan operasi rahasia atau pengawasan drone dari luar wilayah Afghanistan, termasuk melalui pangkalan di Teluk atau kapal induk. -
Diplomasi dengan Negara Tetangga
Untuk mencari kembali akses ke pangkalan di Asia Tengah atau Pakistan sebagai pengganti kebutuhan Bagram. -
Reaksi terhadap Pengaruh China atau Rusia
Jika China atau Rusia memperluas pengaruh militernya di Afghanistan, AS mungkin terdorong untuk kembali menempatkan aset strategis di kawasan.
Dengan demikian, keinginan AS untuk kembali menguasai Bagram Air Base mencerminkan kepentingan strategis jangka panjang di kawasan yang masih sangat tidak stabil. Namun, hal ini menghadapi rintangan politik, diplomatik, dan militer yang sangat besar. Kecuali ada perubahan besar dalam situasi keamanan regional atau kerja sama tak terduga dengan Taliban, kemungkinan pengambilalihan kembali secara langsung masih kecil.

Comment