Home » Berita » Makna Cassandra paradox dalam konteks politik modern

Makna Cassandra paradox dalam konteks politik modern

✍️ Oleh: Dede Farhan Aulawi

Dalam mitologi Yunani, dikenal istilah Cassandra Paradox. Kisahnya berawal dari Cassandra, putri Raja Priam dari Troya, yang dianugerahi kemampuan meramal masa depan oleh dewa Apollo. Namun karena menolak cinta Apollo, Cassandra dikutuk: ramalannya akan selalu benar, tetapi tidak ada seorang pun yang mempercayainya. Saat Cassandra memperingatkan tentang kehancuran Troya akibat kuda Trojan, tak seorang pun mendengarkan. Ramalan itu terbukti benar, dan Troya pun hancur.

Fenomena inilah yang kini disebut sebagai Cassandra Paradox: peringatan akurat tentang bahaya besar di masa depan, tetapi diabaikan atau bahkan ditertawakan.

Istilah ini kembali populer di Indonesia setelah Bung Rocky Gerung menyebutkannya dalam sebuah diskusi di televisi nasional. Sejak saat itu, banyak orang mencari literasi dan penjelasan lebih lanjut tentang makna Cassandra Paradox dalam konteks kekinian.

Dalam dunia modern, fenomena ini kerap terjadi. Para ilmuwan misalnya, sudah lama memperingatkan tentang bahaya perubahan iklim. Namun, peringatan berbasis data ilmiah sering dianggap berlebihan, dipolitisasi, atau diabaikan oleh para pengambil kebijakan. Akibatnya, bencana iklim semakin nyata di depan mata.

Penerapan Job Safety Analysis (JSA) dalam Meningkatkan Keselamatan Kerja

Sifat paradoks ini justru ada pada ironi: orang yang benar tidak dipercaya, sementara mereka yang menyebarkan kebohongan dengan modal kekuatan finansial, buzzer, dan influencer justru tampak lebih meyakinkan. Kebohongan dikemas sedemikian rupa hingga terlihat seperti kebenaran.

Dalam konteks politik kontemporer, Cassandra Paradox sering terlihat ketika tokoh atau kelompok yang berniat menyelamatkan masyarakat dengan peringatan jujur justru diabaikan. Sebaliknya, narasi yang salah namun didukung modal dan mesin opini besar menjadi dominan. Hasilnya, masyarakat sering terjebak dalam “tsunami politik” yang bisa meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Cassandra Paradox mengingatkan kita bahwa kebenaran tidak selalu mudah diterima, terutama ketika berhadapan dengan arus opini dan kekuasaan. Namun, penting bagi masyarakat untuk tetap kritis, membuka telinga, dan tidak menutup mata terhadap suara-suara peringatan yang mungkin menyelamatkan masa depan bangsa.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
× Advertisement
× Advertisement