Purwakarta, Kreatornews.com — Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Forum Bela Negara (FBN) Jawa Barat melaksanakan kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kabupaten Purwakarta sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan bangsa. Kegiatan ini turut dihadiri oleh pengurus DPD FBN Purwakarta yang mendampingi langsung prosesi ziarah.
Dewan Pakar Forum Bela Negara Jawa Barat, Dede Farhan Aulawi, dalam keterangannya menyampaikan bahwa ziarah kubur bukan hanya sekadar tradisi, melainkan sarana spiritual untuk mengingat kematian dan mempersiapkan bekal akhirat. “Awalnya ziarah kubur diharamkan, namun kemudian dianjurkan karena manfaatnya yang sangat besar bagi peningkatan ketaqwaan dan kesadaran akan akhir kehidupan,” jelas Dede.
Menurutnya, ziarah ke makam pahlawan memiliki makna ganda, yakni sebagai pengingat akan kematian dan juga sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Ia menjelaskan bahwa istilah ziarah kubur berasal dari dua kata: ziarah yang berarti mengunjungi, dan kubur yang berarti makam. “Jadi ziarah kubur adalah mengunjungi makam untuk mendoakan serta mengenang orang yang telah meninggal, sekaligus menjadi bahan introspeksi diri,” tuturnya.
Dede juga menegaskan bahwa ziarah ke Taman Makam Pahlawan bisa dilakukan kapan saja, tidak hanya terbatas pada peringatan hari nasional seperti Hari Pahlawan. “Ziarah ini bertujuan untuk mendoakan agar para pahlawan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan diampuni segala khilafnya,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap manusia pasti akan menghadapi kematian, dan waktu kedatangannya adalah rahasia Allah. Oleh karena itu, setiap individu dituntut untuk mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal kebaikan dan menjauhi keburukan.
Kegiatan ziarah ini, lanjut Dede, merupakan bentuk konkret pendidikan karakter kebangsaan dan spiritual. Tidak hanya menumbuhkan rasa nasionalisme, tetapi juga menjadi sarana penguatan nilai-nilai religius dan keimanan. “Ziarah ke makam pahlawan adalah simbol penghormatan atas jasa-jasa para pejuang bangsa, sekaligus refleksi untuk diri kita agar selalu siap menghadapi kehidupan akhirat,” pungkasnya.
Penulis : Hermanto
Comment