International
Home » Berita » Menteri Pakistan Menyangkal Pertemuan Badan Nuklir Setelah Operasi Militer Terhadap India

Menteri Pakistan Menyangkal Pertemuan Badan Nuklir Setelah Operasi Militer Terhadap India

ISLAMABAD, Kreatirnews.com  – Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, membantah bahwa pertemuan Badan Komando Nasional (NCA), badan militer dan sipil tertinggi yang mengawasi persenjataan nuklir negara, telah dijadwalkan setelah dilakukannya operasi militer terhadap India pada Sabtu pagi.

Dalam wawancara dengan ARY TV, Asif mengatakan, “Tidak ada pertemuan yang diadakan oleh Badan Komando Nasional, dan juga tidak ada pertemuan yang dijadwalkan.”

Pernyataan ini muncul setelah militer Pakistan sebelumnya menyebutkan bahwa Perdana Menteri Imran Khan telah memanggil badan tersebut untuk mengadakan pertemuan setelah operasi militer tersebut. Namun, hingga saat ini, tidak ada konfirmasi mengenai pertemuan tersebut.

Menteri Informasi Pakistan belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait masalah ini.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Pakistan dalam sebuah wawancara dengan televisi lokal menyatakan bahwa jika India “berhenti di sini,” Pakistan akan mempertimbangkan untuk menghentikan tindakan lebih lanjut. Pernyataan tersebut muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara setelah operasi militer tersebut.

Menhan Sjafrie Wakili Presiden Prabowo dalam Parade Kemenangan Rusia ke-80 di Moskow

Situasi ini menarik perhatian internasional, dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio melakukan pembicaraan dengan Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, Jenderal Asim Munir, dan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar. Rubio mendesak kedua belah pihak untuk meredakan ketegangan dan “memulihkan komunikasi langsung untuk menghindari kesalahan perhitungan.”

Dengan ketegangan yang terus meningkat di antara dua negara yang memiliki senjata nuklir ini, komunitas internasional terus memantau situasi ini dengan cermat, mendesak agar kedua belah pihak berhati-hati dan berdialog untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!