Tokyo, Kreatornews.com — Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menegaskan bahwa pembahasan soal keamanan nasional tidak akan disertakan dalam dialog perdagangan Jepang dengan Amerika Serikat, meskipun Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyerukan pengurangan peran AS dalam pertahanan Jepang.
Dalam wawancara televisi yang disiarkan Minggu (20/4), Ishiba menyatakan bahwa mencampuradukkan isu pertahanan dengan perdagangan bukanlah langkah yang bijak. Ia menekankan bahwa kedua topik tersebut harus dibahas secara terpisah agar hasilnya tidak menimbulkan bias atau tekanan yang tidak proporsional.
“Masalah tarif dan keamanan negara memiliki ranah yang berbeda. Menyatukannya hanya akan memperumit negosiasi,” ujar Ishiba, dikutip dari Kyodonews.
Pernyataan ini muncul tak lama setelah salah satu penasihat terdekatnya bertemu dengan Presiden Trump dan beberapa pejabat tinggi Amerika untuk membahas kenaikan tarif terbaru.
Lebih lanjut, Ishiba mengatakan bahwa menurutnya, prioritas utama Presiden Trump adalah memangkas defisit perdagangan AS dengan negara-negara mitra, termasuk Jepang. Sebagai bentuk itikad baik, ia menyatakan pemerintah Jepang akan mempertimbangkan penyesuaian dalam regulasi otomotif domestik agar pembicaraan berjalan lebih lancar.
“Kami ingin memastikan bahwa Jepang tidak dipandang melakukan praktik dagang yang tidak adil,” imbuhnya. Meski begitu, Ishiba belum memberikan pernyataan rinci terkait isu penting lain seperti stabilitas nilai tukar dan investasi Jepang dalam surat utang pemerintah AS.
Terkait waktu penyelesaian negosiasi, Ishiba berpendapat bahwa hasil akhir harus bermanfaat bagi kedua negara. “Kami tidak terburu-buru. Kami ingin menciptakan kesepakatan yang bisa menjadi acuan global,” katanya, sembari menyatakan kesiapannya untuk melakukan kunjungan ke AS di waktu yang tepat.
Dalam isu pertanian, Ishiba menekankan perlunya menyeimbangkan antara akses terhadap produk pertanian berkualitas tinggi dan terjangkau dengan perlindungan terhadap petani lokal yang semakin tergerus oleh penurunan populasi dan penuaan masyarakat.
Sebagai pendukung kuat perdagangan bebas, Jepang juga berkomitmen mempererat hubungan dengan ASEAN dan Uni Eropa. Ishiba turut menyampaikan kekhawatirannya atas dampak buruk dari konflik tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang terus meningkat.
Di sisi lain, Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang, Ryosei Akazawa, yang menjadi negosiator utama dalam pembahasan tarif dengan AS, bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer di Washington pada Rabu lalu.
Jepang juga tengah mengatur pertemuan antara Menteri Keuangan Katsunobu Kato dan Scott Bessent pada Kamis mendatang. Menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut, topik mengenai nilai tukar mata uang asing kemungkinan akan menjadi agenda utama.
Bessent sendiri dikenal sebagai miliarder mantan manajer hedge fund, yang sebelumnya mengungkapkan kesiapannya menghadapi isu-isu terkait manipulasi mata uang — topik yang sering disinggung oleh Presiden Trump.
Menteri Kato dijadwalkan berada di Washington untuk menghadiri pertemuan menteri keuangan negara-negara G20 yang akan digelar selama dua hari, bersamaan dengan pertemuan musim semi Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). (Redaksi Kreatornews | Sumber: Kyodonews)
Comment